MediumPos
Untuk Ummat Kami Sampaikan

Pemadaman Api di Hutan Lindung Tesso Nilo: Polisi Tempuh Medan Berat, Air Harus Dilansir dari Lembah

MP, PEKANBARU – Kebakaran kembali melanda kawasan hutan lindung Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang berada di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, Riau. Api melahap sekitar lima hektar lahan konservasi yang menjadi habitat satwa langka seperti harimau Sumatera, gajah, dan beruang madu.

Namun, di balik pemadaman api yang berhasil dilakukan, tersimpan kisah perjuangan para petugas yang menghadapi medan berat, kekurangan air, hingga was-was karena datangnya angin kencang.

Kapolsek Ukui, AKP Rudi Handayono, yang memimpin langsung proses pemadaman, mengungkapkan bahwa api mulai terdeteksi pada Sabtu (19/4/2025). Tanpa menunggu lama, ia dan timnya bergerak menuju lokasi dengan menggunakan sepeda motor trail lantaran akses jalan tidak memungkinkan dilalui mobil.

“Aksesnya sempit, penuh semak dan kayu tumbang. Kami bawa peralatan pemadam seperti mesin pompa air, lalu menempuh perjalanan hampir tiga jam,” ungkap Rudi saat dihubungi Minggu malam (20/4/2025).

Setibanya di lokasi, mereka dihadapkan dengan tantangan baru, tidak ada sumber air di sekitar area kebakaran yang berada di perbukitan tanah mineral. Tanpa menyerah, Rudi segera berkoordinasi dengan pihak PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), perusahaan terdekat, untuk mendapatkan bantuan air.

Bantuan datang dalam bentuk kantong air berkapasitas 1.000 liter, yang kemudian dilansir dari lembah menggunakan mobil double cabin milik perusahaan. Sembari menunggu pasokan air berikutnya, petugas bertindak cepat memadamkan api secara manual menggunakan kayu dan menyiram semak-semak untuk mencegah api meluas.

Hujan deras yang turun sekitar pukul 12.00 WIB sempat membantu meredakan api, meski hanya berlangsung lima menit. Sisanya, petugas kembali berjibaku memadamkan api yang masih menyala di tunggul kayu secara manual.

Menjelang sore, angin kencang sempat membuat situasi kembali genting. Namun tak lama, hujan deras kembali mengguyur lokasi selama beberapa jam, memadamkan titik api sepenuhnya.

“Setelah dipastikan aman, kami baru meninggalkan lokasi. Pagi tadi sudah dicek, tidak ada lagi kobaran api,” kata Rudi.

Sementara itu, penyelidikan kini mulai dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran. Polisi menemukan indikasi adanya tanaman akasia liar yang sudah tumbang, diduga karena ditebang.

“Apakah ini disengaja atau tidak, masih kami selidiki. Unit Reskrim Polres Pelalawan sudah turun ke lokasi bersama kepala desa dan pihak pengelola TNTN,” ujar Rudi.

Kebakaran di kawasan konservasi seperti TNTN menjadi perhatian serius, mengingat pentingnya wilayah ini bagi kelangsungan hidup satwa dilindungi. Diharapkan, upaya pemadaman yang penuh perjuangan ini menjadi peringatan agar semua pihak lebih waspada dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.(Oki)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.