MP, PEKANBARU – Maraknya praktek pemerasan yang dilakukan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan oknum wartawan abal abal di beberapa daerah di Tanah Air sudah sangat memprihatinkan.
Menyikapi hal itu, tokoh muda Riau, Thabrani Al-Indragiri meminta pejabat publik dan masyarakat untuk tidak melayani oknum pimpinan LSM dan wartawan abal abal tersebut.
”Praktek pemerasan dan menakut-nakuti masyarakat untuk kepentingan pribadi sudah sangat meresahkan. Padahal mereka sebenarnya hanya memanfaatkan profesi mereka untuk keuntungan pribadi,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (18/7/2024).
Thabrani yang akrab disapa Datuk Panglime Lebah ini menegaskan, profesi wartawan harus dijalankan dengan mematuhi aturan hukum dan kode etik yang berlaku. Wartawan yang tidak mematuhi etika tersebut jelas melanggar hukum dan sebaiknya dilaporkan ke pihak berwenang.
“Wartawan abal-abal ini tidak usah diapresiasi. Mereka yang melakukan praktik seperti itu jelas melanggar hukum,” katanya lagi.
Dia juga menyoroti tanggung jawab organisasi wartawan dalam menertibkan anggotanya untuk menjaga kehormatan profesi jurnalistik.
Organisasi wartawan harus proaktif dalam melindungi anggota yang menjalankan tugas jurnalistik dengan benar dan melawan pihak-pihak yang mencemarkan nama baik profesi tersebut. Penertiban ini penting agar masyarakat dapat membedakan antara wartawan yang bekerja secara profesional dengan oknum yang hanya mencari keuntungan pribadi.
Dengan langkah-langkah ini, kata Panglima Lebah, diharapkan masyarakat tidak akan dirugikan oleh tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab. Upaya bersama ini akan membantu menjaga integritas profesi jurnalistik dan melindungi masyarakat dari pemerasan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, tutupnya.* (rls/Ryan Ferdinan)