MP, PEKANBARU – Sudah saatnya Kota Pekanbaru dipimpin anak jatinya sendiri, yakni Muflihun S.STP MAP. Apalagi untuk membangun kampung halamannya sendiri, Bang Uun, panggilan akrab Muflihun rela mengobarkan karirnya di Aparatur Negeri Sipil (ANS) yang sebenarnya masih 15 tahun lagi.
Demikian diungkapkan Daniel R.S. Simanjuntak, mantan Sekretaris Umum Barisan Mahasiswa Batak Riau dalam siaran pers yang diterima Medium Pos, Jumat (18/10/2024).
Dikatakan Daniel, di tengah dinamika politik menjelang Pemilihan Wali Kota Pekanbaru, dukungan kuat datang dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satu suara yang lantang mendukung putra asli Pekanbaru adalah.
Daniel, seorang pemuda Batak yang lahir dan besar di Pekanbaru, dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah momentum penting bagi anak-anak asli Pekanbaru untuk mengambil peran lebih besar dalam pembangunan kota kelahirannya.
Daniel, yang lahir di Daerah Pasar Dupa dan memiliki keluarga besar di Palas Pastoran, merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung Muflihun SSTP MAP sebagai calon Wali Kota Pekanbaru.
Menurut dia, hanya putra asli Pekanbaru yang benar-benar memahami seluk-beluk dan kebutuhan kota ini.
“Tidak mungkin orang yang datang dari luar yang tahu betul bagaimana membangun Pekanbaru. Ini adalah tanggung jawab kita, anak-anak asli Pekanbaru,” ujar Daniel dengan tegas.
Dalam dua tahun masa kepemimpinannya sebagai Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun dinilai berhasil membawa perubahan yang signifikan. Program-program yang digagasnya telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Daniel percaya, jika Muflihun diberi kesempatan untuk memimpin selama sepuluh tahun ke depan, Pekanbaru akan semakin maju dan sejahtera.
“Apa yang sudah dilakukan Muflihun dalam dua tahun sangat terasa oleh masyarakat. Bayangkan, jika dia diberi waktu lebih lama, Pekanbaru bisa berkembang jauh lebih pesat,” katanya penuh keyakinan.
Daniel juga melihat Muflihun sebagai simbol bagi anak-anak asli Pekanbaru lainnya, bahwa mereka bisa memimpin di tanah kelahirannya sendiri.
“Ini adalah titik mula bagi kita, anak-anak Pekanbaru, untuk bangkit dan berani mengambil peran. Muflihun akan menjadi contoh bahwa kita bisa memimpin di tanah kelahiran kita,” tambah Daniel.
Ia pun menekankan bahwa perbedaan suku tidak mengurangi rasa cinta dan tanggung jawab terhadap Pekanbaru. Baginya, siapa pun yang lahir di Pekanbaru, entah itu bersuku Batak, Minang, Jawa, Melayu, atau lainnya, adalah bagian dari putra Pekanbaru yang memiliki tanggung jawab moral untuk membangun kota ini.
“Dimana kita dilahirkan, itulah kampung halaman kita. Tak peduli suku apa, kalau lahir di Pekanbaru, kita punya kewajiban membangun kota ini,” ungkap Daniel.
Saat ini, Daniel mengajak seluruh pemuda dan pemudi Pekanbaru untuk bersatu mendukung Muflihun dalam Pilkada 2024. Menurutnya, kemenangan Muflihun bukan hanya kemenangan pribadi, tetapi kemenangan seluruh anak Pekanbaru.
“Ini adalah sejarah. Untuk pertama kalinya, putra asli Pekanbaru akan memimpin kota ini. Kita harus berjuang bersama agar sejarah ini terukir,” tegasnya.
Harapan Daniel bukan hanya untuk masa depan Pekanbaru, tetapi juga agar anak-anak Pekanbaru bisa bersaing di level nasional. “Kita harus bisa memimpin Pekanbaru dengan baik, agar ke depannya kita juga bisa bersaing di pemerintah pusat dan Pekanbaru semakin dihargai,” tutupnya dengan semangat.
Dengan keyakinan yang mendalam akan potensi anak-anak asli Pekanbaru, Daniel R.S. Simanjuntak mengajak semua pihak untuk bersama-sama menata masa depan Pekanbaru yang lebih baik, dipimpin oleh putra terbaiknya.
“Ini bukan sekadar Pilkada, ini adalah kesempatan kita untuk membuktikan bahwa anak Pekanbaru bisa membawa perubahan nyata,” ujarnya.
Di akhir pembicaraan, Daniel dengan penuh kebanggaan menyatakan, “Ini kampak bukan sembarang kampak, ini kampak untuk membelah kayu. Ini Batak bukan sembarang Batak, ini Batak yang lahir di tanah Melayu!” * (rls/DW Baswir)