MP, PEKANBARU – Pernah menelantarkan pasien karena tak ada dokter, Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru Arnaldo Eka Putra ditegur Penjabat Walikota (Pj Wako) Muflihun.
Itu dilontarkan Pj Wako saat peluncuran Program Jaminan Kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC) Pekanbaru Bertuah, Jumat pagi (28/07/2023).
Dalam sambutannya, Pj Wako Pekanbaru mengingatkan pasca diluncurkan Program UHC Pekanbaru Bertuah, semakin besar tantangan dan tanggungjawab ASN di bidang kesehatan, seperti tenaga dokter, bidan, perawat dan tenaga lainnya.
”Kita sebagai pelayan (publik, Red), ASN bukannya semakin gampang. Tetapi semakin besar, semakin berat beban yang harus kita laksanakan. Di mana peran para perawat, dokter, tentu harus standby di kantor. Sarana dan prasarana tentu harus terus diperhatikan,” pesannya.
Pj Wako Pekanbaru mewanti wanti, jangan nanti ada warga yang berobat tidak ada dokternya.
”Dalam kesempatan ini, mana Madani? Pak Direktur… Kemarin ada warga yang mengadu di sini. Para dokter tidak di tempat. Ini saya mohon tegas Pak Direktur. Kalau dokter yang dia ASN, kerjanya tetap seperti ASN seperti biasanya,” tegas Muflihun.
Bahkan, imbuhnya, ada yang kirimkan pesan WhatsApp (WA), dia mengalami pendarahan, tetapi dokter tidak ada di tempat.
”Sempai kemarin dia WA saya, Pak. Dia pendarahan, dokter tidak di tempat. Kalau bawa ke UHC Pekanbaru seperti ini, ini bunuh diri namanya,” lanjutnya.
Padahal, kata birokrat yang akrab disapa Uun ini, selaku PJ Wako Pekanbaru dia berupaya memberikan pelayanan.
”Insentif yang baik kepada seluruh ASN yang ada di Kota ini. Tentu tolong lah diberi motivasi dan semangat. ASN ini pelayan, bapak ibu. Pak Presiden minta kepada kita, ASN itu pelayan. Pelayan masyarakat. Jangan sok kita. ASN sok!” katanya dengan nada suara dikit mereda.* (DW Baswir)