MP, PEKANBARU– Seratusan pengunjurkasa pengungsi Afghanistan menggelar aksi unjukrasa damai di gerbang kantor International Organization Migran (IOM) Indonesia di depan gerbang DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Selasa (18/07/2023) pagi.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Naqawi menyebutkan kami komunitas pengungsi Afghanistan di Kota Pekanbaru dan seluruh kota di Indonesia selalu berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, kepolisian atas kerjasama tanpa syarat selama ini.
Namun sudah satu dekade mereka tinggal di berbagai wilayah di Indonesia. mereka menuntut dipindahkan ke Negera Ketiga, seperti Australia, New Zeland dan Kanada.
”Kami meminta IOM Indonesia di Pekanbaru untuk memulangkan Australia, Kanada dan New Zeland,” pintanya.
MP, PEKANBARU – Seratusan pengunjurkasa pengungsi Afghanistan menggelar aksi unjukrasa damai di gerbang kantor International Organization Migran (IOM) Indonesia di depan gerbang DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Selasa (18/07/2023) pagi.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Naqawi menyebutkan kami komunitas pengungsi Afghanistan di Kota Pekanbaru dan seluruh kota di Indonesia selalu berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, kepolisian atas kerjasama tanpa syarat selama ini.
Namun sudah satu dekade mereka tinggal di berbagai wilayah di Indonesia. mereka menuntut dipindahkan ke Negera Ketiga, seperti Australia, New Zeland dan Kanada.
”Kami meminta IOM Indonesia di Pekanbaru untuk memulangkan Australia, Kanada dan New Zeland,” pintanya.
Apalagi, imbuhnya, sudah hampir 2 (dua) tahun ini tinggal dan beberapa kali melakukan aksi demontrasi di Kota Pekanbaru, tapi hingga kini belum juga ditanggapi, baik oleh perwakilan UNHCR apalagi IOM.
Selain berorasi secara bergantian, massa pengunjukrasa membentangkan spanduk dalam Bahasa Inggris, di antaranya;
(1) ”United Nations Human Rights!
According to convention on the rights of the child, the children need the protection, care and education, unfortunately for 10 years because of being Refugee we could not take care them and They were deprived of their rights.
Where is the advocate of convention on the rights of the child”.
(2) ”We hazara refugees have protest and complaint based on the international legal instruments against UNHCR Indonesia and IOM Indonesia’s inattention regarding the uncertainty of refugees in Indonesia.”
(3) ”Seeking asylum is equal to death in indonesia.
UNHCR, We hoped for you litte Life is remaining, please don’t let Us be lopeless.”
Usai berorasi, para demontran akhirnya ditemui perwakilan dari DPRD Provinsi Riau, staf Bagian Umum Kiki. Kepada pengungsi Afghanistan, dia meminta massa aksi untuk membubarkan diri kembali ketempat masing masing, karena saat ini pimpinan DPRD Riau sedang tidak ada di tempat, ada kegiatan reses.
Kini menawarkan kepada massa aksi untuk kembali lagi tanggal 28 Juli 2023. Tetapi kalau bisa dalam audensi nanti, hanya diwakili 9 orang perwakilan massa.
Setelah mendengarkan penjelasan itu, demonstran pengungsi Afghanistan ini pun membubarkan diri dengan tertib. * (Dani)