MP, PEKANBARU – Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menyelenggarakan kegiatan Kemah Belia Adat, Jumat hingga Minggu, 10-12 November 2023. Kegiatan itu diikuti 26 orang belia, utusan LAMR Kabupaten/Kota se-Riau.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (Ketum DPH) LAMR Datuk Seri Drs H. Taufik Ikram Jamil, M.Ikom dalam siaran pers yang diterima Medium Pos.
Dikatakannya, bagi LAMR sendiri, merupakan kedua kalinya diselenggarakan pihaknya. Kegiatan ini sangat penting bukan hanya karena sebagai kewajiban pewarisan, tetapi juga strategi dalam menghadapi perkembang zaman.
”Kita harus memperkuat pemahaman terhadap tradisi dan agama. Ini sejalan dengan perkiraan pakar masa depan yang menempatkan tradisi dan agama sebagai sosok yang memberikan nilai-nilai kemanusiaan sebagai suatu keperluan dasar kehidupan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Kemah Belia Adat, Datuk Toni Werdiansyah menambahkan, peserta kemah yang ikut rata rata berusia 16-20 tahun. Mereka diinapkan ditenda di samping Balai LAMR.
Tujuannya untuk menimbulkan kesan kesadaran bagaimana akrabnya hubungan Melayu dengan alam. Selama tiga hari, mereka dibekali materi adat Melayu Riau, sejarah, ragam budaya, kepariwisataan, dan penanganan narkoba.
”Kelak diharapkan mereka ini menjadi duta adat Melayu Riau di tengah masyarakatnya maupun di luar, untuk menyongsong Indonesia emas 2045, ketika republik ini berusia 100 tahun,” tuturnya.
Komunikasi antar peserta, imbuh Datuk Toni, dibangun tidak saja selama acara berlangsung, tetapi juga setelah acara usai dilaksanakan melalui jaringan alam maya. * (DW Baswir)