MP, PEKANBARU – Gubernur Riau Syamsuar dan Kapolda Riau Irjen Pol M Iqbal diminta segera atasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), sumber dari bencana kabut asap. Pasalnya, Karhutla kembali terjadi di beberapa wilayah Riau.
Permintaan itu disampaikan Dede Firmansyah, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Provinsi Riau.
Dalam siaran pers yang diterima Medium Pos, Dede meminta gubernur dan kapolda sigap mengantipasi Karhutla. “Terus terang masyarakat trauma terhadap bencana kabut asap yang berasal dari Karhuta. Sebab ininvisa membuat perekonomian lumpuh, khususnya di bisnis travel agen. Ini tergantung ketegasan Gubernur Riau atau Kapolda Riau,” ucapnya.
Apalagi, kata Dede, Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum mencabut ancamannya terkait tak segan mencopot para Kapolda, Kapolres, Danrem, hingga Pangdam yang tak bisa mengatasi Karhutla.
“Intruksi Presiden Jokowi jelas dan tegas. Bagi Kapolda dan Pangdam yang tak bisa atasi Karhutla ada sanksi tegas.
Karena bencana asap ini merugikan banyak sektor, terutama bagi pelaku bisnis. Intinya kita percaya Kapolda dan Pangdam serta Gubernur Riau bisa antisipasi Karhutla, jangan ada kesalahan. Pokoknya no asap,” harapnya.
Apalagi, imbuhnya, kemarin pagi sempat terjadi 2 pesawat sempat dialihkan pendaratannya
ke Bandara Hang Nadim Batam, karena jarak pandang yang terbatas saat akan melakukan pendaratan (landing) di Bandara Internasional SSK II Pekanbaru.
Dua pesawat yang gagal mendarat di Bandara Pekanbaru pagi tadi yakni pesawat Batik Air ID-6850 dari Soekarno-Hatta dan Citilink QG-1920 dari Soekarno-Hatta.
Meski pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah jika kabut yang terjadi itu asap, tetapi hanya fog atau uap air yang berada di atas permukaan mencapai suhu titik embun, namun Dede tetap mewanti-wanti jangan sampai bencana kabut asap terjadi lagi.
Adanya pesawat gagal mendarat, meski bukan dikarenakan kabut asap, tapi bisa jadi sebagai gambaran jika sampai Karhutla menyebabkan bencana asap. * (DW Baswir)