MP, PEKANBARU – Tidak ingin memperkeruh situasi politik di Kota Pekanbaru, salah seorang calon Walikota, nomor urut 1, Muflihun melarang tim dan relawan Pro Uun untuk melakukan aksi demonstrasi besar besaran di Markas Polda Riau, Senin (14/10/2024).
Larangan untuk tidak melakukan aksi demo disampaikan Muflihun dalam konferensi pers di Sekretariat Pro Uun, Jalan Hasanudin, Pekanbaru, Jumat sore (11/10/2024).
Menurut mantan Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru ini, selama ini dirinya secara pribadi memilih diam saat melihat banyak black campaign di media sosial (medsos) Tiktok, Instagram (IG) dan lainnya.
”Selama ini kami cuma diam. Diam. Tidak ada kami melawan orang lain. Boleh tengok di Tiktok, IG. Namun semakin hari, saya diserang terus,” tutur Muflihun yang akrab disapa Bang Uun ini.
Ditambahkannya, sebagai anak jati Kota Pekanbaru. Menempuh pendidikan TK sampai SMA di Pekanbaru, dirinya selalu mengedepankan sopan santun.
”Kita anak Pekanbaru itu santun. Santun itu marwah kami,” ucapnya.
Tetapi semakin hari, ada saja serangan black campaign_ atau politik kotor yang dilakukan rival politiknya ke diri Uun.
”Puncaknya kemarin. Relawan mau unjukrasa pada Senin. Saya diskusikan dengan Tim dan Relawan. Saya putuskan untuk apa demo. Mungkin ini akan memperkeruh situasi politik Kota Pekanbaru,” kata Muflihun lagi.
Terkait tentang perkaranya di Polda Riau, mantan Sekretaris DPRD (Sekwan) ini menegaskan sebagai warga Indonesia, dirinya taat hukum. Silahkan perkara tersebut diproses sesuai hukum yang berlaku.
Sebelumnya, Juru Bicara Relawan Pro Uun, Rinaldi Sutan Sati mengakui 70 organisasi merasa terganggu akibat pemberitaan liar yang tidak sesuai dengan berita acara pemeriksaan (BAP) penyidik Polda Riau.
Puncaknya kemarin, kata pengusaha kafe yang akrab disapa Cinal ini, ada pemberitaan yang sangat menyudutkan Bang Uun. Berita tersebut merupakan fitnah terhadap Bang Uun. Dan itu sudah dijelaskan dalam rilis yang dikirim pengacara saksi terperiksa MS.
Cinal mempertanyakan netralitas Polda Riau dalam Pilkada Kota Pekanbaru. Jika memang ada tersangka, tetapkan langsung sebagai tersangka. Jangan buat bingung dengan keterangan keterangan pers dari Polda yang bermuatan politis.
Apalagi, imbuh Cinal, Polda Riau sedang menggalakkan gerakat ”Cooling System” Pilkada Damai. Tetapi nyatanya?
”Selama ini kita diam. Kita menghormati APH (Aparat Penegak Hukum, Red) menjalankan kinerja hukumnya. Kita tidak pernah campuri. Bak kata pepatah; saat ini kita berusaha hidupkan lampu kita, tanpa memadamkan lampu orang lain,” pungkasnya. * (DW Baswir)