MediumPos
Untuk Ummat Kami Sampaikan

Solidaritas untuk Korban Pelanggaran HAM, Mahasiswa Riau Bakar Spanduk Foto Presdir PT Amman

MP, PEKANBARU – Puluhan mahasiswa dari pelbagai perguruan tinggi di Riau membakar foto Presiden Direktur (Presdir) PT Amman Mineral Nusa Tenggara, Alexander Ramlie dan jajaran direktur lainnya.

Aksi pembakaran itu sebagai bentuk protes terhadap perusahaan sekaligus bentuk dukungan kepada para warga dan mahasiswa di Kabupaten Sumbawa Barat yang tergabung dalam Amanat KSB. Sejak 13 Desember 2022 lalu.

Aksi mahasiswa yang menamakan diri Forum Solidaritas Mahasiswa Riau (FSMR) berlangsung Selasa (27/12/2022) pagi menjelang siang di gerbang masuk kampus Universitas Lancang Kuning, Jalan Yos Sudarso, Rumbai.

Puluhan mahasiswa ini tiba di depan gerbang sekitar pukul 10.00 WIB, mereka membawa delapan spanduk besar dan enam spanduk bergambar para peyinggi PT Amman Minetal Nusa Tenggara.

Adapun tulisan dalam spanduk tersebut antara lain bertuliskan, “Tutup PT Amman Mineral. Forum Solidaritas Mahasiswa Riau.” Sementara spanduk dengan gambar wajah taipan Anthony Salim, Alexander Ramlie (Presdir) dan jajaran direktur lainnya bertuliskan “Perusak Lingkungan, Usut dan Tangkap”.

Lalu mereka juga memajang spanduk dengan gambar Hilmi Pangoro, dengan tulisan Perampok CSR, Usut dan Tangkap.

Humas Aksi FSMR Ellery Valdo Tarigan dalam orasinya mengatakan, aksi ini merupakan bentuk solidaritas dan dukungan terhadap teman teman mahasiswa dan masyarakat dari Nusa Tenggara Barat (NTB) yang melakukan aksi mogok makan di kantor Komnas HAM Jakarta. Bahkan, lima orang telah dilarikan ke Rumah Sakit.


”Aksi kita ini merupakan bentuk solidaritas atau dukungan terhadap teman teman mahasiswa yang melakukan aksi mogok makan di kantor Komnas HAM Jakarta,” tuturnya.

Forum Solidaritas Mahasiswa Riau ini juga meminta pemerintah untuk mengusut tuntas dugaan pelanggaran HAM. Terutama para korban dan karyawan yang berhilangan di perusahaan PT Amman ini,” kata Ellery Valdo lalgi.

Seperti diketahui, aksi mahasiswa dan masyarakat dari NTB itu sendiri bermula dari keberadaan PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang merupakan perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia setelah Freeport.

Perusahaan ini lahir dari Rahim semangat nasionalisme aset bangsa, yang sebelumnya PT. Newmont dengan harapan dapat memberikan kontribusi bagi Negara, khususnya masyarakat lokal NTB di sekitar tambang.

Tetapi telah berbanding terbalik. Saat ini PT. Amman Mineral telah diduga melakukan pelanggaran HAM, dan berdasarkan sikap tegas Amnesty International Indonesia.

Pihak Amnesty International Indonesia meminta perusahaan tersebut untuk ditutup sementara hingga hasil penyelidikan pelanggaran HAM rampung dilakukan. * (DW Baswir)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.