MP, PEKANBARU – Media massa berperan penting dalam mengawal dan menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hal itu disampaikan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal saat menjadi pembicara utama atau keynote speaker di seminar kebangsaan bertemakan “Peran Media yang Netral dan Edukatif dalam Pemilu” di ballroom salah satu hotel berbintang di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Kamis (22/06/2023).
Seminar kebangsaan itu digelar Polda bersama bersama KPU dan Bawaslu Riau. Dikatakannya, peran media diharapkan tidak semata berorientasi kepada bisnis dan kepentingan kelompok tertentu saja, tetapi bekerja untuk kepentingan nusa dan bangsa.
“Saat ini, media bukan hanya menyampaikan berita, tetapi berubah menjadi industri. Hari ini, kita bersama-sama tokoh agama, tokoh masyarakat, adat, pemuda, aktivis dan jurnalis bergandengan tangan memfokuskan pikiran diri, bahwa Provinsi Riau harus kita jaga. Mari kita sukseskan Pemilu 2024 dengan aman, lancar dan damai,” ajaknya.
Kapolda Riau juga berharap semua pihak memberikan sumbangsih agar Pesta Demokrasi itu nanti bisa berjalan kondusif, aman dan jurdil.
“Ini yang kita ingin bicarakan. Oleh karena itu dengan segala hormat, dengan segala kerendahan hati saya memohon sumbangan pikiran dan nanti kita akan aplikasikan bersama-sama,” tuturnya.
Di sisi lain, imbuh Irjen Pol M Iqbal, peran vital kepolisian dalam menjalankan Pemilu damai sebagai cooling system. Kenapa menggunakan cooling system”? Karena hari ini tahapan Pemilu sudah berjalan. Ibaratkan mobil mesin mobil sudah dimulai. Otomatis harus ada pendingin. Jika tidak dia akan overheard atau kepanasan.
“Artinya bagaimana negara hadir dengan seluruh komponen dalam mensukseskan Pemilu 2024 ini. Intinya kepolisian akan melakukan apa saja yang dianggap perlu agar pemilu terselenggara dengan aman nyaman kondiusif,” kata Irjen Pol M Iqbal.
Menurut Kapolda, pencegahan pre-emtif dan penegakan hukum juga penting dilakukan, karna ini adalah strategi untuk serangan pencegahan agar ada efek jera, untuk para pelaku penyebar hoaks akan dilakukan upaya paksa kepolisian, apabila bukti cukup akan segera dilakukan penegakan hukum.
“Pencegahan preemtif dan penegakan hukum perlu dilakukan dalam memberantas isu hoak, apabila cukup bukti penegakan hukum langsung kita lakukan, hal ini sebagai efek jera bagi masyarakat,” ucapnya.
Sementara, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Riau, Masrul Kasmy yang mewakili gubernur, menyebutkan kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat, berdasarkan prinsip demokrasi, keadilan, supremasi hukum.
Pada pasal 1 Kode Etik Jurnalistik (KEJ) disebutkan, Wartawan Indonesia bersikap independen menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk.
“Pemilu yang digelar tahun depan akan berjalan sukses dalam suasana yang aman dan kondusif,” pungkasnya.
Seminar Kebangsaan itu juga menghadirkan pembicara seperti Ketua KPU Riau Ilham Muhammad Yasir, Ketua Bawaslu Alnofrizal, Kadis Kominfotik Riau, Erisman Yahya serta Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang.
Sementara peserta seminar, selain dari puluhan jurnalis dari media cetak, online, televisi dan radio mitra Polda Riau, juga diikuti perwakilan Ormas, partai politik, pelajar dan mahasiswa. * (DW Baswir)