MP, PEKANBARU – Gubernur Riau Syamsuar mengajak suku Tionghoa Riau, khususnya warga Pekanbaru bersinergi dengan pemerintah setempat khususnya bersinergi mengentaskan kemiskinan ekstrem dan masalah gizi buruk atau stunting.
Angka kemiskinan dan kasus stunting di Provinsi Riau menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) cukup tinggi. Begitu juga laju inflasi, khususnya di Kota Pekanbaru juga cukup tinggi.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pekanbaru. Penyumbang inflasi yang tinggi itu disebabkan mahalnya harga beras.
‘’Bahkan disampaikan Kepala BPS Pusat penyumbang terbesar di Kota Pekanbaru, khususnya (komoditi, Red) beras itu mencapai 19 persen,’’ kata gubernur lagi.
Syamsuar menjelaskan, tingginya harga beras di Kota Pekanbaru dipicu oleh warganya sendiri yang kebanyakan mengonsumsi beras premium. ‘’Yang kualitasnya tinggi, tentunya harganya tinggi,’’ tukasnya.
Inflasi itu, imbuh Syamsuar, bisa dikendalikan jika ada dukungan bersama, termasuk warga Tionghoa Pekanbaru.
Ketua Imlek Bersama Pekanbaru 2023, Stephen Sanjaya berharap perekonomian masyarakat di Tahun Baru Imlek yang tahun ini merupakan Shio Kelinci akan tumbuh lebih baik.
Seperti tingkah laku kelinci, ia identik dengan lompat lombatan kecil. ‘’Mudah mudahan lompatan itu membawa rejeki,’’ harap Stephen yang sehari hari adalah pelaku usaha ini. * (DW Baswir)