MP, PEKANBARU – Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) Universitas Riau (Unri) yang berlangsung pada Selasa (28/11/2023) sempat ricuh yang berujung aksi pemukulan terhadap seorang mahasiswa. Pemukulan tersebut diduga dipicu oleh kotak suara yang rusak.
Wakil Dekan III Fakultas Teknik Unri Prof Dr Azriyenni ST M Eng yang ditemui Medium Pos, usai kejadian membenarkan adanya insiden tersebut.
”Iya (ricuh), ada pemukulan. Tetapi sekarang sudah kondusif. Terduga pelaku pemukulan sudah menyatakan permohonan maaf kepada anak anak mahasiswa Teknik. Tadinya mereka meminta pelaku menyampaikan langsung kepada korban. Tetapi korban masih divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau,’’ terangnya.
Memang, dari pantauan di lapangan, pelaku bernama Aldi, di hadapan seratusan mahasiswa Fakultas Teknik sudah menyampaikan permohonan maaf.
Proses perdamaian itu sendiri dimediasi oleh Wakil Rektor III Unri, Wakil Dekan Fakultas Teknik serta sejumlah senior mahasiswa, termasuk Ketua IKA Komunikasi Unri Hendra Nainggolan.
Tadinya proses mediau sempat alot, karena mahasiswa teknik selain mendesak pelaku meminta permohonan maaf kepada korban juga diberikan sanksi dari pihak Unri.
Merespon permintaan saksi ini, Wakil Dekan III Teknik Unri menegaskan akan memberikan sanksi. Namun sanksi ini tentu berproses.
‘’Ini kan tidak bisa langsung, harus proses dulu, namun tadi mereka sepakat bubar setelah pelaku minta maaf langsung,” kata Azriyenni.
Terlepas soal itu, informasi yang dihimpun Medium Pos, kericuhan pertama kali terjadi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unri sekitar pukul 15.30 WIB. Masalah ini diduga dipicu miskomunikasi antara Panitia Pemira Unri dan Badan Legislatif Mahasiswa (BLM) di Fisip.
Sejumlah insiden juga terjadi di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan juga Fakultas Pertanian.
Beberapa masalah yang disampaikan sejumlah mahasiswa di antaranya, website yang digunakan untuk pemilihan error. Kemudian adanya pengalihan mahasiswa pemilih dari FISIP dan FMIPA ke fakultas lain. Mahasiswa juga mendapati masih ada beberapa nama yang sudah wisuda namun turut memilih dalam Pemira.
Steering Comitee (SC) Panitia Pemira Unri sekaligus Presiden Mahasiswa (Presma) Unri sebelumnya, Khairol Basar, membenarkan adanya insiden kericuhan tersebut. Hingga pengunguman hasil Pemira Unri belum diumumkan.
”Belum tahu (kapan diumumkan), belum ada keputusan, akan kami rapatkan terlebih dahulu,” kata Basar yang dikonfirmasi melalui telepon. * (DW Baswir)