MediumPos
Untuk Ummat Kami Sampaikan

Dinilai Tak Transparan; AMI Desak Pj Gubri Copot Ketua Panitia PPDB TP 2024/2025

MP, PEKANBARU – Penjabat Gubernur Riau (Pj Gubri) SF Hariyanto didesak untuk mencopot Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Pengajaran (TP) 2024/2025 Arden Simeru sebagai Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

”Copot Arden. Beliau selaku Ketua Panitia PPDB 2024/2025 tidak bertanggung jawab dan tak transparan,” teriak Ismail Sarlata, Ketua Umum DPP-DPW Perkumpulan Aliansi Media Indonesia (AMI) saat berorasi di gerbang masuk kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, Kamis (1/7/2024).

Ditambahkannya, pasca pengumuman penerimaan PPDB, Arden nyaris tak ada di kantor karena terkesan menghindari masyarakat yang kecewa terhadap kinerjanya. Betapa tidak, dari awal, pendaftaran calon peserta PPDB itu berdasarkan ranking tiba tiba berubah sesuai abjad beberapa hari menjelang penutupan.

Kecurigaan adanya kecurangan juga terendus ketika anak anak didik peserta baru yang mengikuti proses PPDB tahun pelajaran 2024 2025 tidak terjaring yang dengan menggunakan jalur afirmasi atau dengan menggunakan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Penerima Keluarga Harapan (PKH) atau menggunakan surat keterangan tidak mampu.

”Sampai saat ini anak yang memiliki surat tersebut tidak terjaring di antaranya di SMK 2 SMK 7 dan di SMA lainnya. Nah, melalui aksi ini kami berharap Disdik Riau dapat memberikan solusi, tidak hanya kepada anak didik yang mengikuti proses PPDB jalur afirmasi,” tukasnya.

Usai aspirasi mereka diterima perwakilan Disdik Riau, massa AMI lalu melanjutkan aksi serupa di Gedugn DPRD Provinsi. Di Gedung Wakil Rakyat Riau ini, massa diterima anggota Komisi V DPRD, Eva Yuliana dan Sofyan Siroj.

Setelah bertemu dengan perwakilan anggota DPRD Provinsi Riau, kedua anggota Komisi V ini berjanji akan memanggil pihak Disdik dan Arden untuk dengar pendapat (hearing) terkait tuntutan massa AMI.

Arden Simeru, selaku Ketua Panitia PPDB TP 2024/2025 dan Kabid SMK Disdik Riau yang dikonfirmasi terkait tuntutan massa pengunjukrasa melalui pesan WhatsApp (WA)-nya belum memberikan jawaban. * (DW Baswir)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.