MP, PEKANBARU – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kampar Syawir Abdullah memilih “membisu” saat dikonfirmasi wartawan terkait perkembangan kasus dugaan money politics yang dilakukan calon legislatif (caleg) DPRD Kabupaten dari Partai Demokrat, Muhammad Amin.
Padahal, informasi yang diperoleh Medium Pos, pihak Bawaslu Kampar pernah memanggil Caleg Partai Demokrat tersebut.
Bahkan, pihak Panwaslu Kecamatan (Panwascam) Tambang sempat mengundang 5 (lima) orang saksi untuk dimintai klarifikasi terkait dugaan “money politics” yang dilakukan Caleg bersangkutan.
Menurut sumber Medium Pos, kelima saksi yang dipanggil dan diminta keterangan di Sekretariat Panwascam Tambang itu masing masing Khairul, Wan Candra, Sri Widya Astuti, Darana dan Ilona Efrinaldo. Kelima saksi ini dimintai klarifikasi mereka, Rabu pekan lalu.
Sayangnya, Ketua Bawalsu Kampar Syawir Abdullah yang dikonfirmasi terkait hasil klarifikasi para saksi ini, bersikap seolah membisu. Padahal, yang menandatangani surat pemanggilan itu adalah pejabat bersangkutan.
Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp (WA), Kamis (22/2/2024), tidak memberikan tanggapan. Begitu juga ketika dihubungi langsung melalui nomornya; 0852 – 6554 – **** , Syawir juga tidak mau mengangkat panggilan masuk.
Terlepas soal itu, seperti diberitakan sebelumnya, Bawaslu Kabupaten Kampar menyergap 2 unit mobil pick up yang bermuatan paket sembako diduga milik Caleg Muhammad Amin.
Paket paket sembako ini rencananya siap dibagikan masyarakat pemilih di Desa Pulau Permai dan Balam Jaya, Kabupaten Kampar. (DW Baswir)