MP, MERBAU – Tim SPM Sepahat, Bengkalis menjuarai Turnamen Gasing II se Provinsi Riau yang diadakan di Kecamatan Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kamis malam (03/08/2023).Di babak final, SPM Sepahat mengalahkan Bantan Tua, juga dari Bengkalis dengan skor 6-5. Partai final yang terdiri dari 3 babak itu terlihat seru.
Beberapa penonton antusias memberikan dukungan kepada tim favorit mereka. Setalah pertarungan sengit dengan posisi penahan (posisi gasing dibawah) dan pemanggah (posis gasing yang akan digunakan untuk melabrak), SPM Sepahat akhirnya berhasil memenangkan turnamen itu dan berhak mendapatkan Piala, medali, sertifikat dan uang pembinaan sebesar Rp5 juta.
Ketua Panitia Turmanen Gasing, Andi Saputra mengucapkan terimakasih kepada anggota Komisi II DPR RI Arsyadjuliandi (Andi) Riau yang telah membantu menutup kekurangan biaya dan fasilitas Turnamen Gasing ini.
Rasa terimakasih juga disampaikan Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Merbau, Datuk Syafrudin Hasan. Turnamen ini merupakan salah bentuk permainan tradisional Melayu Riau.
”Kami dari LAM Riau Kecamatan Merbau sangat antusias menggelorakan kembali seni permaian gasing ini, terutama untuk generasi muda. Bak pepatah Melayu menimbulkan batang terendam,” tuturnya.
Terlepas soal itu, sebagai bentuk terimakasih panitia gasing kepada Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Daerah Pemilihan (Dapil) Riau-1 itu, pihak panitia mengundang mantan Gubernur Riau ini untuk menyerahkan langsung hadiah utama kepada Juara I Turnamen Gasing se Riau itu.
Usai meyerahkan hadiah kepada pemenang pertama, Andi Rachman memberikan apresiasi kepada pihak panitia karena bisa rutin menyelenggarakan Turnamen Gasing secara bergiliran mengadakan turmanen di beberapa daerah Provinsi Riau.
”Gasing merupakan permainan tradisional masyarakat Riau yang ada di Pesisir, khususnya masyarakat Merbau. Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada tim tim yang sedang mengikuti turnamen ini, karena masih mau melestarikan kebudayaan Melayu dalam sebuah turnamen gasing,” ucapnya.
Tentu kegiatan ini, imbuh Andi, kita perlukan untuk mempersiapkan generasi generasi yang akan melanjutkan permaian ini.
”Kita berharap permainan ini bukan hanya untuk mengingatkan generasi muda Riau, tetapi kita juga meminta kepada pihak panitia untuk dikembangkan di Asia Tenggara, maupun secara internasional,” pungkasnya. * (DW Baswir)