MediumPos
Untuk Ummat Kami Sampaikan

Bersyair Sambil Menjaga Alam: Festival Budaya Melayu Jadi Panggung Edukasi Karhutla

MP, PEKANBARU— Suasana hangat nan penuh kearifan lokal membalut malam  di Rumah Singgah Tuan Kadi, Kampung Bandar, Senapelan, Kota Pekanbaru. Dalam balutan budaya Melayu yang kental, Festival Kreatif Budaya Melayu sukses digelar dengan semarak lomba pantun bertema Kelestarian Alam dan Karhutla, sebuah wujud kolaborasi antara budaya dan kepedulian lingkungan, pada Sabtu (19042025).

Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, SIK, MH, M.Hum., tampil langsung memeriahkan acara, menandai keterlibatan aktif Polri dalam pelestarian budaya sekaligus kampanye penyadartahuan masyarakat terhadap isu-isu lingkungan hidup.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian menuju Jambore Karhutla yang akan berlangsung akhir bulan ini, di mana pendekatan budaya dijadikan media efektif untuk menyampaikan pesan penting pelestarian alam secara menyentuh dan membumi.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut jajaran Pejabat Utama Polda Riau, Kapolresta Pekanbaru, Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru, Pj. Sekda, Kepala Dinas terkait, serta berbagai komunitas pemuda. Semua bersatu dalam semangat menjaga warisan budaya dan lingkungan.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika SIK, dalam sambutannya menegaskan pentingnya edukasi publik melalui pendekatan budaya.

“Lewat pantun, kita sampaikan seruan agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan. Ini bukan hanya soal lokal, tapi tentang menjaga wajah Indonesia di mata dunia,” ujarnya.

Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Kapolda Riau yang tak hanya mengangkat budaya Melayu, namun juga membuka ruang kolaboratif lintas etnis dan sektor. Ia menyoroti terbentuknya zona hijau bebas sampah di Jalan Sudirman sebagai salah satu hasil sinergi nyata antara pemerintah dan masyarakat.

Festival semakin meriah dengan pertunjukan musik orkestra bersama Hafis, tarian kreasi Marhum Pekan, hingga penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba pantun. Antusiasme masyarakat tampak begitu tinggi, mencerminkan betapa budaya masih menjadi denyut nadi kehidupan di Pekanbaru.

Lebih dari sekedar acara hiburan, Festival Kreatif Budaya Melayu menjadi simbol sinergi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat dalam mewujudkan Pekanbaru yang bersih, berbudaya, dan membanggakan.

Rumah Singgah Tuan Kadi, tempat berlangsungnya acara, kini kembali dihidupkan sebagai pusat wisata budaya sekaligus ruang edukasi lingkungan. Digagas oleh Kapolda Riau bersama Walikota, rumah bersejarah peninggalan era Kesultanan Siak ini kini menjadi pusat dialog masyarakat dan penyuluhan tentang pencegahan karhutla.

“Budaya Melayu adalah identitas Riau yang tak boleh luntur. Rumah Tuan Kadi ini bukan hanya bangunan, tapi warisan sejarah yang wajib kita rawat,” ujar Irjen Pol Herry Heryawan.

Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus melestarikan budaya dan menjaga lingkungan sebagai tanggung jawab bersama, demi masa depan yang lebih hijau dan berbudaya. (Oki)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.