MP, PEKANBARU – Pihak pimpinan PT PT Surya Intisari Raya (PT. SIR) untuk menyelesaikan permasalahannya dengan masyarakat Okura secara elegan.
Permintaan itu disampaikan Datuk Seri H Raja Marjohan Yusuf, Ketua umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau (Ketum MKA-LAMR) dalam siaran pers yang diterima Medium Pos, Sabtu (30/12/2023).
Menurut Marjohan upaya penyelesaian konflik ini seharusnya dapat dilakukan dengan cara yang lebih elegan.
Namun, sayangnya, semua upaya tersebut masih belum menemukan titik terang karena pihak manajemen PT SIR dengan tidak menghadiri pertemuan dengan Gubernur Riau dan berbagai pihak terkait, termasuk masyarakat Okura yang selama ini merasa tidak mendapatkan perhatian dari PT SIR.
“Sebenarnya hal tersebut tidak perlu terjadi jika pihak-pihak yang terlibat sudah dipanggil untuk klarifikasi,“ terangnya.
Namun, lanjut Datuk Seri Marjohan, tampaknya pihak PT SIR malah terlihat seolah tidak peduli dengan upaya penyelesaian yang diusulkan. Dalam ungkapan adat, “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”.
“Seharusnya pihak PT SIR menghormati aturan-aturan yang seharusnya dipatuhi,” katanya lagi.
Ketum MKA-LAMR ini mengakui bahwa Riau menghadapi cukup banyak kasus sengketa serupa. Untuk mengatasi hal ini, di tingkat provinsi telah terbentuk Tim Percepatan Terpadu yang dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah.
Tim ini berfokus dalam menangani dan mempercepat penyelesaian konflik-konflik sengketa yang terjadi. “Bahkan, tim tersebut sudah melaporkan kasus-kasus yang terjadi kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Namun, saat ini proses penyelesaian masih dalam tahap berproses,” imbuhnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konflik antara PT SIR dan masyarakat Okura adalah salah satu dari banyak kasus sengketa yang terjadi di Riau. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, namun tetap belum menemukan titik terang yang memuaskan.
“Di saat yang sama, kitapun mengakui bahwa proses penyelesaian konflik tidaklah mudah dan membutuhkan waktu,” kata Datuk Marjohan.
Namun, imbuhnya, penting bagi semua pihak terkait untuk tetap berkomitmen dalam mencari solusi yang adil dan membawa keberlanjutan serta kesejahteraan bagi semua pihak yang terlibat. * (DW Baswir)