MP, PEKANBARU – Jelang Perayaan Idul Fitri 1444 Hijirah atau Lebaran 2023, pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru bersama Balai Metrologi Legal Medan, Kementeriaan Perdagangan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).
Sidak tersebut diprioritaskan di beberapa SPBU pintu masuknya (entry level) Kota Pekanbaru, seperti kawasan Rumbai, Panam dan pinggiran kota lainnya.
Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin yang turun langsung dalam sidak itu menyebutkan; ‘’Dari 53 SPBU yang ada, nanti kita akan cek di semua SPBU pintu pintu masuk Kota Pekanbaru. Yang di dalam kota nanti juga kita akan cek,’’ ucapnya.
Tujuan dari sidang itu, imbuh birokrat yang akrab disapa Ami ini, untuk memastikan takaran atau ukuran yang dibeli konsumen sesuai dengan yang diterimanya.
‘’Takaran atau ukuran yang dibeli konsumen itu benar benar adanya seperti itu. Misalnya, kita beli Pertalite sebesar 200 ribu Rupiah, berarti harus memang 20 liter,’’ tegasnya.
Pengecekan, imbuh mantan Kepala Bapenda Kota Pekanbaru ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali sehingga dipastikan tidak ada kecurangan dengan tera atau alat ukuran meteran yang ada mesin SPBU tersebut.
Untuk memastikan tera atau takaran yang dibeli konsumen SPBU sesuai dengan yang mereka bayar, Tim Disperindag Kota Pekanbaru bersama Badan Metrologi Medan Kemendag membawa peralatan ukur, termasuk bejana khusus.
‘’Jika nantinya, ada pihak SPBU yang melakukan kecurangan, artinya menjual BBM di bawah ambang batas toleransi, kita langsung melakukan penyegelan,’’ tegas Ami lagi.
Diterangkannya, dalam bejana tera yang mereka bawa, batas toleransi hanya 100 mililiter. ’’Setiap 20 liter itu, ambang batas toleransinya 100 mili.
Kalau lebih, berarti SPBU yang yang rugi. Tetapi kalau kurang, ya, konsumennya yang rugi. Jadi kita mau pastikan adil, konsumen tidak rugi, pihak SPBU juga tidak rugi,’’ pungkasnya. * (DW Baswir)