MP, PEKANBARU – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadyah (PC IMM) Pekanbaru menyelenggarakan penyembelihan hewan kurban, seekor sapi di desa yang penduduk Muslim-nya minoritas, yakni hanya 20 persen.
Desa tersebut, yakni Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. “Desa Penyengat Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak menjadi pilihan lokasi kami berkurban karena di desa ini muslimnya, masih minoritas, yakni hanya 20 persen. Sementara penduduknya yang beragama Kristen dan Buddha, masing masing 40 persen. Sedang sisisanya menganut aliran kepercayaan, atau animisme,” kata Boy Syahril, PC IMM Pekanbaru dalam siaran pers yang diterima Medium Pos, Sabtu (1/7/2023).
Selain itu, imbuhnya, Ikatan Mahasiswa Muhammadyah memilih berkurban di Desa Penyengat karena masih banyak tergolong kurang mampu, dengan penghasilan pokok dari berkebun nenas dan buruh di salah satu perusahaan kertas.
Disebutkannya, prosesi penyembelihan hewan kurban itu berlangsung kemarin di Balai Desa Penyengat. Hadir dalam penyembelihan hewan kurban itu, pengurus Ikatan Mahasiswa Muhammadyah Provinsi Riau, Kabupaten Siak, serta perangkat desa setempat.
Dalam sambutanya, Boy mengatakan Spirit Kurban harus tertanam dalam setiap insan manusia terutama dalam diri kader Muhammadiyah seperti yang dicontoh baginda Rasul Nabi Muhammad SAW dan keluarganya.
”Tujuan Ikatan Mahasiswa Muhammadyah berkurban dalam rangka merawat Ukhuwah Islamiyah dan juga menyiarkan Dakwah Islam ke pelosok negeri,” tuturnya.
Untuk itu, IMM Kota Pekanbaru mengucapkan terimakasih kepada Kepala Desa Penyengat beserta perangkat desa, tokoh adat, tokoh agama, dan tak lupa penguru Masjid Nurul Hidayah, Tanjung Pal yang telah menerima dan menyambut kami dengan senang hati. * (rls/Marden)