PADA bulan FebruarI 2023, kami berkumpul di rumah Bapak Panda Nababan (Pak Panda) untuk mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke-79 kepada beliau.
Di antara tamu tamu lain, ada Bapak Budiman Nadabdap (Pak Budiman), tokoh PDIP dari Medan, Drs Achmad Reza Siregar (Pak Reza) mantan Rektor UISU Medan dan saya Barata Brahmana, bersasal dari Berastagi, Tanah Karo.
Atas usulan dari Pak Budiman, disepakatilah untuk membentuk Masyarakat Pendukung Ganjar Sumatera Utara (MPG) Sumatera Utara (Sumut).
Di situ, di rumah Pak Panda, ditentukan atau disepakati Pak Budiman sebagai Ketua Umun, Pak Reza sebagai Wakil Ketua Umum. Sementara Pak Panda sebagai Ketua Dewan Penasihat.
Dan saya diberi tugas sebagai Ketua Dewan Pembina.
Sepulangnya ke Medan, Pak Budiman dan Pak Reza sibuk membentuk Dewan Pengurus Wilayah (DPW) MPG Sumut. Guna merampungkan Dewan Pengurus, kepada saya diminta bantuan oleh Pak Budiman dan Pak Reza untuk siapkan ruang rapat.
Dimana saya hubungi pihak Hotel JW Marriott Medan guna siapkan ruang rapat tersebut. Atas biaya saya.
Kemudian pada tanggal 28 April 2023 oleh DPW MPG Sumut dilaksanakan Konferensi para Relawan Sumut dengan target peserta kurang lebih 200 orang.
Konferensi ini pun dilaksanakan di JW Marriott Hotel Medan. Juga atas biaya saya.
Di Konferensi tersebut diundang juga tokoh tokoh PDI Perjuangan (PDIP) DPD Sumut dan DPC Kota Medan beserta undangan lain dari berbagai unsur masyarakat.
Keynote Speaker : Pak Panda.
Sejak 28 April itu saya sudah minta Pak Panda untuk mempertemukan saya dengan Pak Ganjar.
Kepada Pak Panda saya bilang bahwa saya mau bicara ideologi khusus, Ideologi Marhaenisme dengan Pak Ganjar dan memastikan apakah beliau seorang Marhaenis.
Karena saya sendiri berasal dari keluarga PNI dan saya adalah Marhaenis dan Soekarnois.
Pak Panda janji di bulan Mei 2023.
Bulan Mei lewat.
Lantas terdapat berita Pak Ganjar akan ke Medan pada 11 Juni 2023. Nah, ditanggal itu kita ketemu Pak Ganjar kata Pak Panda.
Atas usulan Pak Panda itu pula, dan diskusi dengan kawan kawan MPG Sumut, disepakatilah untuk mengundang Pak Ganjar malam tanggal 11 Juni itu untuk makan malam bersama dengan para Relawan senior 25 orang, termasuk 5 pengusaha Medan di JW Marriott Hotel.
Tak itu saja, malam itu khusus datang juga Walikota TanjungBalai guna bertemu dengan Pak Ganjar. Juga dengan Management JW Marriott Hotel, kami siapkan kamar Presidential Suite untuk Pak Ganjar menginap 1 malam.
Dan pihak hotel sudah menyiapkan Red Carpet untuk menyambut Pak Ganjar seperti menyambut seorang Presiden.
Dan pihak hotel sendiri menyiapkan ini setelah cross check dengan Pak Panda bahwa pasti Pak Ganjar akan bermalam di JW Marriott. Pak Panda memastikan kepada pihak hotel perihal tersebut.
Untuk makan malam kami menyiapkan tempat khusus di Club Lounge Hotel di lantai 16.
Semua persiapan ini dilakukan karena Pak Panda memastikan kepada kami bahwa beliau, Pak Panda, sudah mengatur jadwal makan malam dan bermalam di JW Marriott Hotel tersebut dengan Bapak Ganjar Pranowo.
Namun sekitar jam 3.00 sore kami dapat berita bahwa Pak Ganjar akan makan malam bersama dan sekaligus ketemu dengan Pengusaha Tionghoa Medan di Regale Convention Centre Medan.
Saya tanya ke Pak Panda, ini gimana?
Pak Panda bilang jadwal ketemu pengusaha itu mendadak. Dan saya diminta ikut ke Convention Centre tersebut.
Kami maklum bahwa ketemu para pengusaha itu penting.
Tapi gimana tentang pertemuan dengan Relawan dan Walikota Tanjungbalai?
Oh, itu bisa nanti sebelum beliau pergi beristirahat di Suite.
Baiklah, saya saat itu minta para relawan untuk silahkan makan dulu, dan kemudian menunggu kedatangan Pak Ganjar.
Namun saat acara sudah mau dimulai di Convention Centre tersebut, ada pengumuman dari Panitia bahwa Pak Ganjar sesudah selesai acara akan langsung ke bandara KNO, nginap bermalam di hotel dekat bandara dan besok subuh berangkat ke Semarang.
Wah! Kaget saya.
Pak Panda ada dekat saya, satu meja.
Saya tanya: Pak kok begini?
Orang kita sedang nunggu di JW Marriott dan pihak hotel sudah bentangkan Red Carpet?
Dan saat itu kebetulan kami melihat Ajudan Pak Ganjar ada di dekat meja kami.
Saya langsung tanya kepada beliau, sekaligus menjelaskan segala persiapan yang sudah kami melakukan di JW Marriott Hotel tersebut.
Setelah mendengar uraian saya, Ajudan Pak Ganjar kaget.
Beliau bilang bahwa mereka, pihak Pak Ganjar, sama sekali tidak tahu menahu tentang persiapan kami di JW Marriott Hotel tersebut.
Beliau menunjukkan semua jadwal kegiatan Pak Ganjar di Medan hari itu tetapi satu catatan pun tidak ada tentang di JW Marriott.
Saya pun kaget.
Saya tanya sama Pak Panda.
Pak, gimana ini? Kok Pak Ganjar tidak tahu menahu tentang persiapan kita?
Ini jelas dari Pak Ajudan?
Pak Panda jawab: Dia tahu kok -maksudnya Pak Ganjar tahu.
Langsung Ajudan membantah. Kata beliau semua acara Pak Ganjar terdaftar pada beliau.
Pak Panda diam.
Saya sangat kecewa.
Langsung saya telpon hotel. Merekapun gulung balik Red Carpet-nya.
Walikota Tanjungbalai malam itu juga pulang ke Tanjungbalai, kecewa.
Beberapa menit sesudah percakapan dengan Ajudan, Pak Panda berangkat dari kursinya dan menghampiri meja Pak Ganjar.
Saya melihat Pak Panda bisik bisik di telinga Pak Ganjar. Entah apa dibisikkan saya tidak tahu.
Hanya saat balik ke meja kami, Pak Panda bilang ke saya:
“Dia bilang dia tidak bisa singgah”.
Maksudnya di Marriott.
Tapi saya sudah maklum, Pak Panda telah membual kepada kami semua.
Tidak mungkin Ajudan Pak Ganjar bicara bohong. Kebohongan ada pada diri Pak Panda. TITIK.
Datang dari seorang Tokoh Senior seperti Pak Panda itu sangat menyedihkan.
Anyway, Pak Panda janji janji terus untuk mempertemukan saya dgn Pak Ganjar mulai Juli, terus Agustus sampai sekarang.
Dan Pilpres pun sudah selesai.
Janji janji tinggal janji…..
Tujuan saya ingin ketemu Bapak Ganjar Pranowo:
Saya dan beberapa kawan Pengusaha Pribumi Marhaenis telah sepakat mendukung Pak Ganjar dengan menyumbang dana kampanye, dalam jumlah MM (miliran)-an.
Dan juga ikut bergerak aktif berkampanye- khusus di Sumut.
Oleh karena itu saya diminta utk ketemu Pak Ganjar dan berdiskusi apakah Pak Ganjar seorang Marhaenis tulen seperti yang kami sudah mendengar. Dan apa kira kira kebijakan kebijakan pro Rakyat jelata kelak dari Presiden Ganjar Pranowo.
Oleh karena saya tidak pernah mau (sekarang saya yakin dengan sengaja) dipertemukan oleh Pak Panda dengan Pak Ganjar, maka saya dan kawan kawan memlih duduk diam saja.
Apalagi, mulai dari Maret 2023 dalam rangka membantu MPG Sumut sampai 11 Juni 2023 tersebut saya sudah habiskan dana lebih Rp.200 juta.
Karena malam tanggal 11 Juni itu tamu saya Pak Ganjar no-show, besok paginya pihak hotel tagih dari saya sewa satu malam President Suite tsb Rp.10 juta plus servis and tax.
Itupun harga discount khusus utk saya.
Kesimpulan:
Hati hati lah dari oknum oknum Pembual, yang berkedok Pemimpin.
Salam Merdeka.💪🇮🇩
Penulis adalah Pengusaha dan Ketua Dewan Penasihat Masyarakat Pendukung Ganjar (MPG) Sumatera Utara (Sumut).