MP, JAKARTA -Pemerintah melalui Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai melakukan pengeboran sumur panas bumi (geothermal) di CKK-01 Wilayah Kerja Panas Bumi Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar).
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebutkan, pengeboran sumur panas ini merupakan sebuah momentum penting. Sebab, pertama kalinya pekerjaan tajak panas bumi dengan program slim hole dilakukan oleh pemerintah.
“Intinya adalah untuk bisa mengidentifikasi sumber daya panas bumi yang ada di lokasi ini khususnya,” ujarnya.
Arifin menjelaskan bahwa Indonesia dianugerahi potensi panas bumi 23.000 MW dan baru dimanfaatkan 2.100 MW, sehingga potensi panas bumi yang belum dimanfaatkan masih banyak.
“Tuntutan dunia saat ini adalh menggunakan energi yg bersih menggantikan sumber energi fosil. Karena energi fosil menghasilkan emisi karbon yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim, temperatur dunia makin meningkat tiap tahun,” ucapnya.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono menambahkan, lokasi sumur pertama ini berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).
Setelah yang pertama selesai akan dilanjutkan dengan sumur panas bumi kedua di CKK-02 dengan kemungkinan sumber dayanya 45 Mega Watt (MW).
Namun lokasi CKK-02 di area masyarakat. Oleh sebab itu akan dilakukan dengan mekanisme pembebasan lahan.
“Diharapkan, pemanfaatan panas bumi ini akan memberikan efek berganda bagi masyarakat, ” kata Eko Budi Lelono seperti dikutip dari CNBC Indonesia. “