MediumPos
Untuk Ummat Kami Sampaikan

4 Program Pemko Turunkan Angka ”Stunting”

MP, PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) memiliki 4 (empat) program untuk menurunkan angka stunting. Ketiganya yakni; Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), bola singkong dan ikan lele (Bosilo), Celengan Remaja Stunting. (Cerenting) dan Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

Demikian diungkapkan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution saat memamparkan sejumlah inovasi dalam penilaian percepatan penurunan stunting di salah satu hotel berbintang di Pekanbaru, Kamis (25/5/2023).

Menurut dia, hari ini pemerintah provinsi (Pemprov) Riau melakukan penilaian terhadap 8 aksi konvergensi stunting. Ada perencanaannya, musyawarahnya, intervensi yang dilakukan kemudian inovasi yang dilakukan atau review.

Indra Pomi menerangkan, program program inovasi Pemko ini, seperti Dashat ini, polanya adalah dana dikumpulkan dari masyarakat, kemudian kelompok pendamping membuat sarapan pagi untuk anak-anak.

Kemudian ada juga Bosilo, yang anak-anak susah makan, dibuatkan bola singkong dan ikan lele (Bosilo) sehingga anak-anak tersebut mau makan. Dan itu sehat.

Sementara Program Cerenting, atau Celengan Remaja Stunting. Ini adalah inovasi remaja di semua wilayah kota Pekanbaru.

“Jadi jika ada masyarakat yang masukkan uang ke cerenting ini akan dikelola remaja dan kemudian dibagikan ke keluarga yang masuk kategori stunting. Bukan hanya dengan pakai tabungan manual, tapi bisa saja pakai dompet digital atau QRIS dan bisa dan kita awasi dengan baik. Dijamin sampai ke anak-anak,” tukasnya.

Sekdako Indra Pomi menambahkan, dalam mempercepat penurunan stunting pihaknya juga sudah melaunching program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS).

Pemko Pekanbaru sudah menetapkan 115 Bapak Asuh Anak Stunting dari baik seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD), para camat hingga Forkopimda.

Bantuan telah diserahkan Bapak Asuh Anak Stunting tahap pertama kepada 115 anak berisiko stunting senilai Rp500.000. Bantuan itu berupa telur, beras, susu, dan makanan bergizi lainnya. Intervensi stunting ini dilakukan selama 6 (enam) bulan.

“Jadi, setiap anak mendapat bantuan 3 juta Rupiah selama enam bulan itu. Pada September atau Oktober, kami harap angka stunting menurun, di bawah rata-rata nasional yaitu di bawah 16 persen,” harap Indra Pomi.

Meski begitu, pemko tetap melakukan pendampingan terhadap keluarga-keluarga berisiko stunting, baik remaja putri yang akan menikah maupun keluarga berkemampuan ekonomi rendah. Agar, bayi yang lahir tidak stunting.

“Makanya, kami melalukan penanganan stunting dengan baik dan terukur,” pungkasnya.* (DW Baswir)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.