MP, JAMBI – Pasca evakuasi helikopter yang jatuh di perbukitan Tamiai, Muara Emat Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, Kapolda Riau Irjen Moh Iqbal langsung membezuk Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono.
Ketua Angkatan Akpol 1991, Irjen Moh Iqbal tak kuasa menahan tangis harunya saat dikunjungi sahabatnya itu.
Irjen Iqbal menyambangi satu persatu, kamar demi kamar perawatan memberi support dan semangat.
Pertama, Irjen Iqbal bertemu dengan Kapolda Jambi. Terlihat Irjen Iqbal menghampiri Irjen Rusdi.
Ia mengusap-usap Irjen Rusdi dari balik selimut biru yang menyelimuti tubuh Kapolda Jambi itu. Dua Jenderal polisi berpangkat bintang dua itupun kemudian saling berpelukan karena haru.
“Semangat ya, semangat,” tutur Irjen Iqbal.
Mendengar itu, air mata Irjen Rusdi tumpah.
Terasa Irjen Rusdi begitu terharu dibezuk oleh teman satu angkatan di Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 tersebut.
“Nggak apa-apa, Allah semua yang bantu,” ucap Irjen Iqbal lagi, sembari mengangkat tangan kiri Irjen Rusdi ke pipinya.
Irjen Iqbal mengusap dahi Kapolda Jambi.
“Teman satu kamar saya ini,” ucap Irjen Iqbal.
Irjen Rusdi terus menangis. Ia sesekali mengusap air mata di pipinya.
“Semangat mas Rusdi. Insya Allah ada rencana Tuhan yang baik semua,” papar Irjen Iqbal.
Kapolda Riau, mengusap air mata Irjen Rusdi dengan tisu.
“Sehat, salam dari teman-teman 91 semua dan istri. Insya Allah nanti perwakilan Jakarta datang. Nanti dibawa ke Jakarta. Kami doakan terus dari awal kepada Allah. Terima kasih juga suri tauladan mas, semangat. Luar biasa. Cepat sehat mas ya,” ujar Irjen Iqbal.
“Datang jauh-jauh, ya merepotkan saja saya,” ungkap Irjen Rusdi.
“Nggak, nggak. Deket kok,” jawab Irjen Iqbal.
“Ini kewajiban sesama saudara menjenguk, melihat, memberi semangat,” imbuh Irjen Iqbal.
“Makasih mas,” sebut Irjen Rusdi.
“Insya Allah kita sehat semua. Kita satu kamar, biasa ngusulin junior sama-sama,” tutur Irjen Iqbal berkelakar.
“Allah masih sayang mas,” ungkap Irjen Iqbal.
“Iya bener, Allah masih sayang,” timpal Irjen Rusdi.
Irjen Iqbal lalu mengajak Irjen Rusdi bercerita.
“Mas nggak sempat buka safety belt?,” tanya Irjen Iqbal.
“Wah, udah kacau semua. Sayanya nggak bisa buka. Nggak tahu siapa yang buka safety belt saya. Keluar (heli) pun saya ditarik. Ada yang narik saya, karena keluar sendiri saya sudah tidak bisa,” ucapnya.
“Waktu ditarik pakai hoist (katrol) helikopter, sadar tidak mas? Kan muter-muter itu?,” tanya Irjen Iqbal lagi.
“Sadar. Saya pikir, wah lepas nih lepas nih,” ucap Kapolda Jambi.
“Itu yang di bawah sambil zikir semua,” beber Irjen Iqbal mengutarakan apa yang ditontonnya dari video yang beredar saat proses evakuasi berlangsung.
“Ya sudah, istirahat ya mas. Sehat ya mas,” terang Irjen Iqbal seraya berpamitan.
Irjen Iqbal didampingi sejumlah pejabat utama Polda Riau mengunjungi kamar Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta.
Andri bersama korban lainnya juga dirawat di RS Bhayangkara Polda Jambi, seperti Dirpolairud Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol Ayani, ajudan Kapolda Jambi Briptu Muhardi Aditya. Lalu pilot AKP Ali Nurdin S Harahap, copilot AKP Amos Freddy P Sitompul, dan mekanik atas nama Aipda Susio.
Saat dibezuk, Kombes Andri pun terlihat senang dikunjungi Irjen Iqbal. Ia bercerita bagaimana peristiwa yang menimpa dirinya, Kapolda Jambi, dan beberapa anggota polisi lainnya.
Kombes Andri pun tak kuasa menahan tangisnya mengisahkan pengalamannya.
Selepas dari sana, Irjen Iqbal mengunjungi pula korban lainnya. Dirpolairud Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol Ayani, dan lain-lain.
Insiden
Seperti diketahui, insiden itu terjadi pada Minggu (19/2/2023) lalu. Helikopter jenis Bell 412 SP dengan nomor Registrasi P-3001 yang ditumpangi Jenderal polisi bintang dua itu, mengalami masalah dan harus mendarat darurat di kawasan hutan yang lebat.
Para korban kecelakaan heli ini dilaporkan selamat. Namun mengalami luka-luka. Tim SAR gabungan berupaya melakukan proses evakuasi terhadap Kapolda Jambi dan rombongan lewat udara sudah sejak Senin (20/2/2023).
Namun evakuasi urung terlaksana karena cuaca buruk di sekitar lokasi. Evaluasi terhadap total 8 orang korban, baru bisa dilakukan pada Selasa kemarin. * (rls/ DW Baswir)