MENJADI salah satu obyek (spot) wisata andalan Provinsi Riau, Pemerintah Kabupaten Pelalawan segera merevitalisasi Istana Sayap.
Akhir tahun 2021 lalu, Bupati Zukri Misran mengajak Kepala Dinas (Kadis) PUPR Pelalawan untuk meninjau langsung Istana Sayap.
Perjalanan menunju dibangun oleh Sultan Pelalawan XXIX Tengku Sontol Said Ali (1886-1892 Masehi). ini dapat ditempuh menggunakan kendaraan mobil lalu dilanjutkan dengan kapal motor tempel atau pompong menyelusuri Sungai Lubuk Bandal, Kecamatan Pelalawan.
Ketika menyelusuri Sungai Bandal, Bupati Zukri dan rombongan melihat kondisi sungai yang telah dipenuhi rumput rumput liar. Masyarakat tempatan menyebut dengan sebutan Tumpai, atau rumput liar.

Serta merta Bupati Zukri meminta pihak PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) untuk membantu membersihkan belukar Tumpai.
”Tolong bantu ya Pak Masrur,” tuturnya ke orang perusahaan pulp dan kertas terbesar di Asia Tenggara itu.
Sepanjang menyelusuri Sungai Bandal, bupati dan rombongan melihat beberapa makam tua. Makam tersebut adalah makam leluhur pendiri Kesultanan Istana Sayap. Beberapa menit sebelum merapat di dermaga, ada juga pemakaman warga desa setempat.
Bupati Pelalawan lalu mendarat di dermaga, pas di samping Istana Sayap. Melihat kondisi turap di pinggir sungai, Zukri menjadi prihatin. Dia juga meminta Kadis PUPR mencatat apa yang perlu diperbaiki.
”Buat kanal. Kanal-nya di”peboso” (diperbesar, Red), biar lebih cantik. Lalu turapnya harus tinggi dari dermaga,” ucapnya.
Setiba di halaman Istana Sayap Pelalawan, Zukri dan rombongan disambut Camat dan perangkat pemerintahan desa. Di sini, Bupati Pelalawan mendapatkan curhatan penjaga Istana Sayap yang menyebutkan, halaman istana kerap digenangi banjir ketika air sungai sedang pasang.
Kondisi ini juga menjadi catatan untuk Kadis PUPR Pelalawan untuk segera ditimbun. Bahkan Bupati Pelalawan Zukri Misran sempat menghitung hitung biaya yang diperlukan untuk penimbunan tanah di seputaran Istana Sayap Pelalawan yang acapkali digenangi banjir.
”Tahun 2022 ini, kita berharap revitalisasi Istana Sayap ini sudah mulai dikerjakan,” tutupnya.
Sejarah Istana Sayap
Istana Sayap Pelalawan didirikan semasa Sultan Pelalawan XXIX Tengku Sontol Said Ali, yang mangkat pada tahun 1892. Sebelum bangunan itu selesai beliau mangkat dan diberi gelar Marhum Mangkat di balai.
Selanjutnya pembangunan istana ini diteruskan oleh pengganti beliau yakni Sultan Syarif Hasyim II (1892-1930 Masehi) hingga istana rampung.
Di dalam Istana Sayap Pelalawan terdapat banyak barang peninggalan sejarah yang bisa dilihat pengunjung yakni stempel kerajaan, baju kebesaran raja, tempat tidur raja, alat tenun tuan putri, alat-alat musik istana, keris, tombak, gong dan benda-benda pusaka lainnya.
Sekitar 50 meter dari Istana Pelalawan terdapat komplek pemakaman raja. Pemakaman ini terdiri dari 3 bagian yang masing-masing terpisah beberapa puluh meter dan memiliki bangunan pelindung sendiri-sendiri yakni makam raja, makam dekat dan makam jauh.

Aset wisata budaya dan religi ini sering dikunjungi wisatawan lokal maupun negara jiran Malaysia. Seperti ketika dikunjungi Bupati Zukri Misran, beberapa pengunjung dari Kabupaten Kampar sedang asik berfoto.
Mengetahui ada bupati, para pengunjung, terutama kaum ibu ibu meminta foto selfi dengan sang bupati yang terkenal santun dan berbusana sopan ini. * (Adv/DW Baswir)